Juli 18, 2010

u weren't there

Ketika hidup dirasa sulit,
aku selalu berusaha berkata pada diriku, aku mampu melalui ini
Kamu udh kirim aku ke dunia ini,
dan aku harus sungguh-sungguh dalam melewati ini.

Sepanjang jalan ku lalui,
Matahariyang menyengat dn seharusnya aku bersyukur karena Tuhan masih mau memberikannya sinar yang berlimpah untuk menyinari jagat bumi kami,
tapi ya begitulah,

satu langkah, dua langkah, dn langkah ketiga
aku melangkah dengan pasti
saat itu, selama beberapa hari, aku melewati nya dengan beberapa musik

1. Justin bieber-never let u go
2. Owl City- the saltwater room

Hanya 2lagu yang dirasa cukup untuk menemani langkah kaki kecil ku untuk kesana kemari
sungguh saat itu aku menikmatinya
setiap kali, kau tak tau bagaimana rasanya menjadi dirimu sendiri
saat dimana kau merasa kau tak sendirian,
saat dimana kau merasa bahwa ketika kau melangkah,
bahkan sang Pencipta selalu bersama kita,
dan saat itu aku menikmati rasanya merdeka,
menjadi seorang manusia.

aku mulai bersenandung,
sekalipun suara ku terasa sumbang hahaha (:
its ok, aku bisa berlatih lagi kapan-kapan, karena setiap aku mandi dan menari aku selalu bernyanyi.
Jadi, ketika aku mulai bersenandung
pemandangan yang biasanya aku lalui dengan biasa, tanpa cela, tanpa kagum
kali ini aku menikmati nya.

Daun-daun yg masih melekat pada sang pohon saling bergesekkan
udara yang masih bebas untuk ku hirup,
kurasakan jari-jari tangan ku masih mampu bergerak lentur,
dan indera penglihatan ku yang masih mampu menangkap citra.

Jadi,
Tukang parkir, seoarang tua yang mungkin menyambung hidupnya
Tukang becak, yg serupa dengan sang tukang parkir
Sebuah mobil menjajakan pecel dengan membuka tenda,
Warung makan dan tempat fotokopi yang hampir ditemui di sepanjang jalan
Lalu,
Kendaraan yang berlalu lalang, terlalu banyak untuk dihitung, lagipula siapa yang mau menghitungnya hahaha ((=

Saat aku sedang menikmati ini,
Suatu kondisi datang dan tanpa paksaan keluarlah rasa Iba itu
Aku melihat seorang ibu yang tengah duduk di pinggir jalan, di bawah pohon sambil memandangi anak-anaknya.
Perhatian ku langsung beralih ke anak-anaknya
Dan mereka bertiga.

Tahukah kawan apa yang aku lihat,
Mereka mengambil sisa makanan di dalam tempat pembuangan sampah yg cukup besar,
Mungkin berukuran 2x3
dan mereka duduk, perlahan membuka isi kotak
ditemukan roti yang masih terbungkus rapih, dn belum rusak.
Lalu mereka membagi dan memakannya.

Aku diam,
saat itu air mata ku ingin sekali jatuh
Andai saat itu, aku bisa melakukan sesuatu
Tapi tidak
Aku hanya diam, bingung diantara ingin membantu
atau tidak
jadi kuputuskan untuk melanjutkan perjalanan ku.

dan hari ini aku menyesal
kenapa aku biarkan mereka begitu saja.
Melulu mintaa maaf lagi kepada Tuhan.
Jika saja, kami orang yg dirasa cukup mampu dalam segi ekonomi,
mampu meluangkan untuk memiliki sedikit rasa iba,
sedikit harta, yang dianjurkan untuk disisihkan 10%
cuma
mungkin saja tidak harus ada anak-anak yang mati kelaparan, tidak bersekolah,
mereka anak-anak yang terlantar,
harus menahan rasa sakit karena mahalnya biaya pengobatan rumah sakit,
membiarkan tubuh mungil mereka terkikis seiring dengan berjalannya waktu,
membiarkan diri mereka berjuang sendiri untuk mengatasi kemiskinan,

mengorbankan masa kecil mereka demi untuk menyambung kehidupan.


Lalu apakah arti keadilan sosial yg terdapat dlm pancasila,

jika keadilan tidak bisa dinikmati oleh semua nya,

dinikmati hanya mereka yang mempunyai uang,

dinikmati bagi mereka yg memiliki kekuasaan ??


demi bumi,

demi rasa cinta dan kasih,

demi sesama manusia,

lihatlah kembali siapa diri kita sebenarnya,

apa tujuan kita hidup di dunia ini selain melengkapi lingkaran suatu sistem,

saling melengkapi,

apalah arti kaya jika ada yg miskin,

apalah arti kenyang, jika masih ada yg kelaparan,

apalah arti kebahagian jika kita tak bisa membaginya,

apalah arti kesedihan, jika kita tak mampu menyekanya.


untuk smua anak yg merasa dirinya terabaikan,

tenanglah kawan,

yakinlah dalam hati,

apapun yang terjadi,

smua akan baik2 saja.

1 komentar: