Agustus 10, 2011

Cinta

Ketika kamu mencintai seseorang, apakah yang terlintas di benak pikiran mu?
Banyak hal mungkin akan memberi jawaban yang beragam, beberapa ada yang menginginkan bisa bersamanya, beberapa ada yang menginginkan bisa berbagi hidup dengan nya, beberapa ada yang menginginkan untuk bisa mendapatkan manfaat dan mungkin sedikit mereka yang bisa tulus ikhlas memberikan org yg dicintai ny untuk bisa berbahagia dengan yang lain.
Apapun jawabannya, cinta ga mengenal sudut pandang secara objektif. Ga ada pengukuran untuk orang yang kita cintai, kaya-miskin, bodoh-pintar, rupawan-jelek, baik-jahat, dll.

Dalam cinta ga butuh persyaratan banyak untuk meyakini diri bahwa kita mencintai orang yang kita sayang, disaat kita mencintai orang, yang terpenting adalah kita mencintai ny, apapun itu, apapun yang dia bawa, apapun yang sudah Tuhan berikan pada diri mereka yang kita cintai.

Terimalah orang yang kita cintai dengan tangan dan hati terbuka, mereka mungkin bukan lah orang yang sempurna, bukan orang yang tepat atau bukan orang terbaik yang pernah ada dalam sejarah hidup kita, tetapi mereka datang dan menawarkan cinta yang tulus dan hanya cinta yang dipunya, apapun itu pasti nya mereka akan bertanggung jawab untuk orang yang mereka cintai.
Berbeda itu saling melengkapi, jika kamu selalu menginkan yang lebih dan sempurnya, cintailah dirimu sendiri dan pacarilah ia :P

Percayalah, mereka yang selalu bertanya2 bagaimana bisa mencintai org lain, sesungguhnya dia bukanlah kekasihnya (:

April 17, 2011

untitled

Sampai saat ini saya berharap bahwa di negara Indonesia yg majemuk ini, setiap orang bisa meraih ketenangan nya dalam melakukan apa yang menjadi hak nya yaitu memiliki keyakinan dan melakukan ibadah. Bukan cuma sekedar memegang suatu apa yang diyakini nya saja, tetapi bagaimana kamu, saya, mereka dan kita dapat melakukan peribadatan dengan tenang tanpa harus gusar krn harus diganggu oleh orang lain. Beberapa tahun terakhir, isu ini menjadi sangat penting. Yah, mengingat banyaknya kekerasan antar umat beragama yang berujung pada kematian, dn permusuhan yg semakin kental.

Saat ini, ketika saya menonton atau membaca berita, dlm beberapa kasus, terjadi soal pengeboman rumah ibadat, atau bom bunuh diri ketika suatu kegiatan keagaamaan berlangsung, atau perpecahan antara 2golongan agama karena hal sepele. Dan beberapa temen menanyakan pendapat saya soal ini, menurut mu apa latar belakang terjadi kasus seperti itu:
t: gw cuma bilang hal tersebut dilandasi 2 hal, pertama karena fanatisme mereka terhadap agamanya, sampai org lain di bilang kafir. yang kedua krn memang isu tersbut sengaja di ciptakan untuk membuat kondisi Indonesia jadi tidak stabil krn lemah dlm ketahanan di dalam negeri. Apapun latar belakangnya, jelas agama yang dibawa dalam hal ini.

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas agama islam, disusul dengan agama2 lain; kristen, katolik, hindu, budha, dan kong hu cu. Setelahnya muncul ajaran2 ahmadiyah sampai yang paling ekstrim lia edan :P piss ya tan..
Dengan agama yang beraneka ragam ini, jelaslah pasti timbul letupan2 di dalamnya. Apalagi ketika org satu dengan yg lainnya sudah saling membela agama masing2, dan mengatakan agama saya lah paling bener dan agama kamu salah. Pasti yg ada ujung2nya Konflik lagi.

Dalam tulisan saya kali ini, saya hanya ingin menyampaikan suatu perspektive aja bagaimana saya memandang mengenai perbedaan ini, menjadi saling mengerti dan menghormati agama lain, menjadi mayoritas dan menjadi minoritas dalam satu waktu yg bukan menjadi perkara mudah.

Saya pernah mendengar teman bercerita tentang suatu pengalamannya yang lukisannya kurang lebih begini, sebut saja dia si A. si A ini memeluk agama mayoritas di negara ini, saat itu dia menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri di jogjakarta. Si A ini merupakan anggota organisasi berbasis keagamaan. Suatu hari akan di bangun sebuah rumah peribadatan salah satu agama di lingkungan sekitar kampus si A, saat itu si A dan beberapa temannya melakukan diskusi kepada asisten rektor untuk upaya mencegah pembangunan itu terjadi hingga meelakukan demo krn takutnya ada upaya penyusupan nilai-nilai agama lain (re: smcm kristenisasi). Diurungkan lah akhirnya pembangunan itu. Dia menyelesaikan studi sarjananya dan kemudian melanjutkan studi di jepang. Saat di Jepang, dia bertemu dengan teman2 dari Indonesia yang jumlahnya tidak kurang dari 10orang di regional yang sama. Mereka mempunyai agama yg sama. Saat tiba waktu jum'at lah yg paling ribet, mereka harus mencari ruangan kosong untuk dapat ditempati sampai menyewa ruangan yang ukurannya tidak kurang dari 4x3 untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Yah mereka disana menjadi kaum minoritas krn agamanya, mengingat jepang termasuk negara sekuler, jd bsa di bayangkan jumlah pemeluk agama tauhid disana.
Suatu hari, sang profesor menawarkan ruangan kosong di dalam universitas, ruangan itu akhirnya dijadikan tempat peribadatan mereka sehari-hari. Selang berapa lama, ruangan tersebut pun dialih fungsi kan menjadi ruangan untuk kegiatan akademik lain. Sang profesor pun tak mampu berbuat banyak untuk ini. Akhirnya si A dan beberapa temannya harus mencari ruangan kosong bahkan untuk beribadah pun mereka harus sembunyi2.
Akhirnya karena tak tega, sang profesor pun meminjamkan ruangan di rumahnya untuk melaksanakan ibadah. Bulan demi bulan pun berganti, si A dan kawan2 pun mengumpulkan pundi2 uang untuk membangun sebuah sarana ibadah (re: musholla), setelah uang dirasa terkumpul, mereka membangun musholla ini, pemerintah jepang pun tidak melarang pembangunan ini asalkan tetap berpegang pada aturan pembangunan yg ada di Jepang sana.
Setelah A pulang dari jepang, dia pun banyak belajar mengenai pengalamannya ini, bahwa meyakini sesuatu apa yang dia percaya adalah hak setiap orang dan akan menjadi duka ketika orang lain mulai mengusik nya.

Dari dia saya mendapati tambahan pengamalan (tidak langsung) mengenai ini. Memang benar adanya setiap orang berhak memiliki apa yang dia yakini, bahkan seorang atheis pun memiliki keyakinan untuk tidak percaya adanya Tuhan atau hal unseen things lainnya. Tetapi jangan sampai apa yang di yakini, apa yg di percaya menjadi fanatik akan itu.

Ada lagi cerita mengnai hal serupa. Kebetulan teman saya memeluk agama konghucu, dulu jaman soeharto, ruang gerak dia dan keluarga sangat terbatas untuk beribadah, bahkan saat kerusuhan terjadi, dia sangat membenci dirinya , bkn krn dia membenci agamanya, tetapi kenapa dia harus tinggal di tempat dimana org tidak bsa menghargai apa yg dia yakini dan dia percaya. Jadilah dia d kucilkan oleh teman-teman dan tetangga nya, bahkan saat kerusuhan dan pasca nya pun dia tidak keluar dari rumah bersama keluarga dan tetap tinggal di dalam rumah hingga berapa hari lamanya. Ketika itu kami bertemu kembali dalam suatu acara, dia bilang dia sangat bersyukur ketika agama kong hu cu dijadikan agama resmi nasional di Indonesia (era alm. Gusdur), kemudian dia dan keluarga nya pun mentraktir saya makan, dn merayakan dengan suka cita. Mereka bilang bahwa pengakuan itu tidak begitu penting, tp bagi mereka sangat penting untuk dihargai dlm meyakini dan melaksanakan ibadah di suatu lingkungan yang beragamakan mayoritas. Saya jadi terenyuh mendengarnya.

Suatu hari saya pernah membaca kicau dari seorang wartawan mengenai mentri agama yg akan merubuhkan patung budha, sontak lah saya sangat marah krn itu. Bagaimana bisa ya seorang mentri agama bersikap seperti itu. Dia itu kan mentri agama Indonesia bukan mentri agama mayoritas (pikir ku saat itu)..

Dari sekian cerita di atas, pastilah sekarang kita berfikir bagaimana agama itu penting bagi suatu kehidupan, bukan hanya sebagai jalan dalam menuju kebaikan dan dalam mencapai Nya. Tetapi sebagai alat untuk melihat seberapa besar ego kita mampu membuat kita berfikir scr rasional bahwa Bagimu adalah agamamu, bagiku adalah agamaku (qur'an).

Maret 22, 2011

‘This is my story : conditional movements’

Selamat malam semua teman yang sedang membaca sebuah hasil karya saya ..
Ini adalah malam ke 22 dalam bulan maret, dimana saya menaruh harapan akan impian yang akan saya raih pada saat usia saya masuk ke 30 tahun. Lantas apa hubungan Judul dengan Usia 30tahun? karena dimana usia tersebut merupakan usia kematangan seseorang diuji dalam segala sikap dan tindakan sebagai seorang yang berumur dan sudah dewasa, pergerakan yang stabil dengan diikuti oleh emosi yang stabil pun akan membawa usia ini meraih usia gemilang saat akan memasuki tahap lepas landas menjadi seorang wanita.

Awal kelahiran angka 3 dimulai ketika saya menapaki diri saya menjadi seorang ibu yang sudah cukup mapan. Mempunyai sebuah keluarga kecil yang bahagia adalah impian setiap wanita, berharap saat usia menginjak kepala 3 saya sudah mempunyai 2anak kembar :D dengan suami dambaan yang saya sudah kenal sejak bertahun-tahun lamanya. Dengan pekerjaan saya yang sudah cukup mapan mungkin saya akan membangun sebuah sanggar seni ataupun sanggar untuk pendidikan, berharap pekerjaan nantinya yang entah menjadi seorang desainer ternama sekelas chloe dao atau yang lokal sekalipun tante anne avantie, mungkin menjadi seorang analis kebijakan pemerintah dengan segudang kesibukan dalam mengkritisi atau membuat kebijakan baru, atau mungkin saja bisa menjadi seorang guru di pedalaman, mungkin bisa bergabung dengan sejumlah LSM Internasional sekelas UNICEF, WHO atau WWF, bahkan mungkin saja pekerjaan saya tidak dapat ditebak, yaitu menjadi seorang penari bahkan seorang ahli seni.

Menjadi salah seorang anggota dalam NGO adalah impian terbesar saya. Kenapa begitu tertarik dalam bidang ini? Jawaban nya simpel aja, karena ingin menjadi berguna untuk orang lain tanpa harus menjadi seorang yang besar dan mempunyai kekuasaan.
Berperan serta dalam membangun pendidikan yang merata adalah fokus utama, karena dengan pendidikan, kebodohan pun akan berkurang, dengan pendidikan, masyarakat pun tidak perlu lagi harus dibodohi untuk mengerti tata cara berdagang atau sekedar menandatangani sebuah petisi atau surat wasiat, dengan pendidikan pun masyarakat didik untuk bisa berfikir secara rasional dan mengedepankan fakta bukan hanya sekedar desas desus atau mitos belaka, dan yang terakhir dan menjadi pengharapan adalah dengan pendidikan, diharapkan mampu untuk menanggulangi segala bentuk kemiskinan.

Mungkin dalam banyak kasus, ketika mendaftar NGO hal tersulit adalah komunikasi, karena hampir sebagian besar, dalam NGO Internasional, peserta yang mendaftarkan dirinya, paling tidak harus mampu berbahasa asing terutama inggris baik secara lisan ataupun tulisan. Sedangkan, bahasa inggris di Indonesia sendiri bukan merupakan bahasa pengantar, karena di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dan hampir setiap daerah cenderung membawa identitas budayanya dengan menggunakan bahasa Ibu atau yang lazim disebut dengan mother tongue, mengakibatkan mempelajari bahasa asing merupakan menjadi kendala.
Alternatif atau solusi yang ditawarkan pun beragam, ada yang menggunakan jasa mengundang private teacher dalam melatih bahasa inggris, ataupun mengikuti kursus pelatihan yang sudah banyak berkembang, salah satunya adalah belajar bahasa inggris di EF. Untuk informasi lebih lengkapnya, teman-teman bisa mengakses ke situs terkait www.englishfirst.co.id

Hal terakhir dalam ajang ini, adalah menunjukan seberapa kompeten nya saya untuk memenangkan perlombaan ini? jawaban nya cukup simpel, kalau ada juara 1 kenapa harus mau untuk disisihkan :)

Januari 11, 2011

Godokan

Selamat pagi sang fajar, hari ini tentunya haruslah lebih baik.
Tetap menanamkan energi positif ke diri sendiri,
Yang dampaknya sudah pasti ke diri qta dan orang lain.

Terlalu banyak kasus yang harus diamati,
hingga sibuk berkutat atau menemukan topik mana dlu yang harus diikuti di negeri ini.
Bukan karena ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau pikiran org2 yg katanya hebat ini, tetapi karena sudah terlalu bosan dan menunggu kapan datangnya masa kejayaan yang selalu dinantikan, seperti yg sering diramalkan, bahkan ramalan terkenal jayabaya ikut berperan andil dalam mempengaruhi sugesti masyarakat awam.

Setelah beranjak dari kasus century yang terjadi tahun 2009, yang tidak ada kabarnya, bahkan kasus lumpur lapindo yang juga menguap bahkan bekas tak tersisa, hanya lolongan masyarakat kecil saja yang selalu minta keadilan yg teramat langka di negeri ini, kecuali jika duitnya kencang mengalir, mungkin masih bsa dipikirkan :P

Tahun 2010 merupakan tahun yang cukup berat, karena begitu banyaknya bencana; mulai dari bencana alam, pangan, kemanusiaan, hingga moral.

Dimulai dari bencana alam; kita tau bahwa gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, angin puting beliung, itu sudah menjadi makanan di Indonesia. Bahkan yang lebih dahsyat ketika merapi menunjukan kekuatannya, bahwa seharusnya manusia itu sadar tdk lbh kuat drpd alam, jd merunduklah kita smua dan berlaku adil lah kepada alam yang telah mengasihi kita.
Begitu banyak korban, ketika air mata sudah tidak cukup mampu lagi untuk mengeluarkan tangisan. Berharap keadaan yang lebih baik untuk para korban saat tanggap bencana terjadi, pengharapan pasca bencana tidak bertambah buruk, tp keadaan berkata lain, Banjir lahar dingin menerjam :'(

Apa kabarnya nias yang diluluhlantahkan oleh serangan tsunami?
Apa kabarnya wasior yg terkena banjir bandang?
Apa kabarnya bencana2 lain yg ada di Indonesia?
yang tidak di blow up ke media.
Ketika kita sedang asik mungkin menonton bola, hingar bingar kehidupan malam, menghabiskan sisa malam dgn sampagne, atau rokok, ketika asik bercinta sana sini.
Ketika itulah saudara kita terkena musibah, yang kita sendiri belum tentu sensitif akan itu.
Semoga kita masih bisa mau mengetuk pintu nurani kita, tanpa org lain mengetahui akan hal itu.

Kemiskinan

Seperti layaknya lingkaran setan yg tidak akan pernah terputus, karena harus mengcut sana sini, ditambah jika keadilan belum sepenuhnya ditegakkan, kemiskinan masih akan terus melanda. Miskin harta yang selalu menjadi perkara, bagi kita manusia yang hidup di dunia.
ketika kemiskinan menjadi momok menakutkan, apapun itu smua serba uang, mau masuk sana sini uang, mau beli ini itu uang, mau makan ini itu uang, mau ngurus keadilan hukum aja kalau ga ada uang, ga akan bsa selancar bahkan terhitung stuck di tempat.
Orang2 miskin seperti kita ini, apalagi yang tidak punya kuasa, tidak akan mampu melawan merke yang punya uang dan kekuasaan, karena smua org tau bahwa kedua hal itu yg mengatur berjalannya roda pemerintahan di negeri dongeng ini :P
Upaya dalam Memberantas kemiskinan sama aja kaya mau menghapus noda tinta di kaos, karena kemiskinan di Indonesia itu sifatnya bukan diberantas, tapi harusnya di tanggulangi.
Masyarakat miskin itu diberdayakan, dengan kemampuan minim dan menggali potensi yang mereka miliki.

Moral, Agama, Etika, dn bobroknya manusia.

Ketika kembali moral orang2 Indonesia dipertanyakan? sejauh mana org2 yang berpendidikan dengan moral yg dijunjung tinggi, mampu beretika dan berlaku layaknya "pendidikan" bukan hanya sekedar menjadi civitas akademi tetapi ketika disodorkan uang "licin" langsung menerkam layaknya kucing yang mendpatkan umpan.
Ketika uang bahkan mampu membeli moral dan harga diri orang2.
Bahkan satu2nya yang selalu dibawa manusia kemanapun melangkah, adalah harga diri dan keyakinannya. Poor them.

Pernah saya menemukan suatu ketika sedang terduduk di teras kos teman, saat itu adzan maghrib menyambangi. Isi satu kos penuh dengan lagu metal, dgn sound yg saling adu satu sama lain, bukannya dikecilkan volume nya, mereka trs melantunkan lagu2 itu. Jika mereka bukan pemeluk agama islam, kenapa tdk dikecilkan. Apa salahnya menghargai, tdk lama koq cuma 5menit, adzan itu akan selesai. Padahal mereka smua berpendidikan, yah menggunakan almamater negeri, tetapi tidak bermoral. Bahkan tukang pemungut sampah keliling saja yg notabennya tidak berpendidikan, ketika adzan berlantun, dia masih sempat diam untuk mendengarkan dengan seksama "subhanallah" seraya nya.

Miris ketika mengetahui banyak dari pemuda pemudi yang sedang mabuk cinta melakukan hubungan seks diluar nikah, apalagi dilakukan nya di tempat2 yang menjadi red area (_ _")
Jadi buat apa pelajaran agama yg selalu didapat ketika mereka masih duduk dari sekolah dasar hingga bahkan di jenjang perkuliahan masih mendaptkan, ketika smua berpegang teguh terhadap agamanya masing2, melantunkan puja pujian tetapi mata tetap bergairah menonton film biru, lalu menerapkan nya dengan mencolokan terhadap siapapun yang mungkin mengatasnamakan cinta, yah pemerkosaan atas nama cinta, atau uang.

Pencitraan selalu menjadi simbol di negeri dongeng ini kawan,
apapun yang kamu punya, orang pasti akan menganggap mu apa yg kau bawa dan pakai.
orang selalu berbangga terhadap yg mereka miliki, yang mereka gunakan, padahal smua ujung kehidupan ini adalah fana. Selalu orang mengingat dan mengetahui ini, tetapi yg membedakan adalah komitmen dan tetap konsisten terhadapa apa sebenarnya diri kita.
Pejabat terus berbangga hati memamerkan dan berjalan angkuh ketika turun dari mobil mewah yang kita org miskin hanya mampu berdecak kagum, bukan pada orangnya, tetapi mobilnya :D
Ketika banya org yg selalu merunduk ketika mereka smua para bedebah lewat dihadapan kita, harus menurunkan kepala dan sedikit membungkukan dada "wth, siapa mereka? mereka itu org2 yang kalian pilih. Seharusnya mereka yang memuja si pemilih, bukan kita yg memuja mereka apalagi berharap mereka menaruh setitik perhatian kepada kita"
Rindu rasanya melihat alm. Gusdur yg selalu tampil biasa, hanya berpakaian sarung, atau kemeja ala kadarnya, pemimpin yg tak terlalu sibuk merapihkan citra nya, tidak seperti pemimpin yang lain, menghabiskan berjuta2 anggaran untuk membiayai mereka.

Ahhh indahnya pencitraaan :)

Terlalu indah ketika borok manusia harus dibuka, terlalu indah rasanya ketika harus menjatuhkan orang lain saat diri sendiri masih diselimuti bau bangkai, saya suka untuk meletakkan filosofi kaca untuk intropeksi diri. Dimana setiap orang punya kaca yg cukup besar untuk memandang seberapa jauh diri mereka terlatih dlm menghadapi kehidupan, ketika sudah dirasa cukup, baru berbagi dgn yg lain. Ada pula yg punya kaca tetapi selalu sibuk memberi kaca kepada yg lain, hingga kaca yg ia gunakan berdebu (:

Apa yg ditulis semoga menjadi pembelajaran bagi kita bahwa godokan tentunya sesekali berguna, ketika org lain sibuk mengurusi apa yg menimpa mereka trutama bencana, kemiskinan, msh banyak diluar sana yg sibuk berkutat dengan belajar etika hingga jauh2 ke yunani, dan tentunya sibuk pencitraan di era ini.

Berbanggalah pemuda pemudi di era pertiwi ini,
langkah kaki kita sudah sedikit lbh maju dan kita memiliki apa yg disebut sebagai kebebasan berpendapat yang beretika.


Bangunlah putar putri pertiwi,
mari mandi dan gosok gigi,
tadi pagi, esok hari atau lusa nanti.

Garuda bukan burung perkutut,
sang saka bukan sandang pembalut,
dan coba kau dengarkan pancasila itu bukanlah rumus kode buntut,
yang hanya berisi harapan, yg hanya berisi hayalan.

- iwan fals, bangunlah putra putri pertiwi-