Oktober 24, 2010

Memperingati Sumpah Pemuda

sebelum beralih ke penulisan, mari kita lihat dan baca bersama (kalau bisa dimaknai dan diresapi ya )

SOEMPAH PEMOEDA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel

Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie
Saat baca teks nya, hati saya bergetar sekali. Membayangkan tokoh-tokoh besar membacakan teks ini, menghayati dan dengan iringan lagu Indonesia Raya, sungguh susasana yg dinamis.

apa sih arti sumpah pemuda bagi kita semua generasi penerus bangsa, yah paling kalau ditanya hanya jawab tau tanggal nya aja, tanpa tau makna yg terkandung di dalamnya. Jangankan suruh memaknai, hapal sama teks ny aja juga kemungkinannya tipis *ups soryy bukan maksud menyindir sebagian orang, ini pengalaman yg saya dapat dr berbincang dgn teman2 saya saja :)

saya akan mencoba menelaah isinya dengan perkembangan yang ada di zaman sekarang.
Mengingat sekarang beberapa orang-orang lebih suka mengikuti budaya barat, apa itu istilahnya westernisasi haha :D jadi ke Indonesiaan Pun sedikit dikesampingkan.

Apa yang dapat dimaknai dari kata-kata ini "KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA"


Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA


Jadi kita lihat bagaimanakah pemuda pemudi paham betul akan butir satu sampai tiga mengenai isi yang terkandung di dalam sumpah pemuda.
Setiap pemuda pemudi tentunya menginginkan kehidupan yang layak, tetapi tidakkah sadar bahwa peran kita sebagai generasi penerus bangsa begitu besar, bukan hanya sekedar menjalani cita-cita pribadi tetapi juga dituntut memberikan kontribusi kepada Indonesia, tentunya yang positif.

Kadang miris juga sih melihat bagaimana pemuda-pemudi Indonesia lebih fasih dalam berbahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia, contohnya saja ketika teman saya sewaktu SMA mendapatkan nilai 90 untuk bahasa Inggris dan nila 80 untuk Bahasa Indonesia. Sebenernya untuk ukran nilai yg standar tertinggi ny 100, nilai 80 tidak jelek juga.

Setiap orang bahkan perusahaan lebih menuntut untuk setiap orang mampu berbahasa Inggris secara fasih, karena bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional. Tetapi kalau sudah begini, apakah bahasa Indonesia akan kehilangan eksistensinya? sebagai bahasa pemersatu bangsa? semoga saja tidak, supaya tidak kehilangan eksistensinya, setiap pemuda-pemudi bahkan seluruh lapisan masyarakat harus mempertahankannya dengan cara paling tidak dalam bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, selanjutnya disusul dengan bahasa Ibu setiap daerah. Jadi biarpun bahasa Indonesia sangat penting untuk dijunjung, bahasa daerah pun jangan lupa untuk di lestarikan agar tidak punah :)

Apa yang menyebabkan integritas bangsa sedikit memudar? mengingat kondisi sosial di masyarakat yang semakin bergejolak, tentu masih hangat di dalam otak kita akan peristiwa tawuran antar etnis, antar genk, bahkan antar agama.
hal tersebut tidak lain dan tidak bukan karena kesadaran akan keinginan untuk bersatu, bersatu dalam arti kata menjunjung kesatuan Indonesia dengan simbol bhineka tunggal Ika.
Melulu dan lagi, sepertinya orang lebih suka untuk mendahulukan kepentingan pribadi dan golongan daripada mementingkan tujuan akan perdamaian, dan integritas sosial yang tinggi.
Bagaimana Indonesia bisa maju bersama, jika saja para penerus nya tidak dapat mengendalikan emosi, ego dan sikap kompetitif mereka?

Hey Pemuda Pemudi
Kita berdiri menginjak satu tanah
Tanah air kita satu yaitu Indonesia
Yang katanya kita mencintai
Tetapi kenyataannya kita lebih menyukai budaya orang lain
Lebih berharap pergi ke negara lain Daripada berjelajah negeri sendiri.

Hey Pemuda Pemudi
Atas nama bhineka Tunggal Ika
Atas nama Kesatuan Indonesia
Turunkanlah sedikit ego, dan emosi kita
Mari duduk bersama untuk merencanakan dan melaksanakan apa yang kita bisa
dan Membangun negeri ini melalui tangan kita.

Hey Pemuda Pemudi
Sadarkah betapa banyak waktu yang kau buang selama ini untuk bergunjing sesama
daripada memikirkan Indonesia yang bisa unggul dimata negara lain
Rasa rindu tentu menerkam bagi kita yang menyadari jaman keemasan Indonesia dulu
Dan kita akan mengulangi itu kembali
Dimana kita tak harus menjadikan suatu negara sebagi kiblat
Dimana kita mampu disegani oleh orang lain
dan yang terpenting dimana kita mampu berdiri sendiri
di kaki kita sendiri, menjadi bangsa yang mandiri.

Resapi lah bahwa kita mengemban cita-cita dari para pendahulu kita sebelumnya
untuk melanjutkan Indonesia menjadi negara yang tetap merdeka dan merdesa :)


www.soempahpemoeda.org

Oktober 09, 2010

turn into a geek

awalnya gw anggap jika ini cuma sebagai ilusi semata, bukan karena menutup segala indera yg ada karena ga mau melihat dunia luar.
semenjak gw terpaku selama kurang lebih 5-10 jam berada di depan layar membuat gw menjadi sedikit berfikir, apakah gw termasuk golongan geeek ?

Ini geek menurut wikipedia

A person who is interested in technology, especially computing and new media. Geeks are adept with computers, and use the term hacker in a positive way, though not all are hackers themselves.

sedangkan menurut blog sebelah geek atau
yang tidak biasa (bisa dibilang aneh) dalam artian pencarian ilmu pengetahuan atau aplikasinya” atau bisa juga bisa dibilang maniak dalam hal tertentu. Istilah geek masa kini lebih mendekati pengertian sebagai berikut:

- Seseorang yang sangat tertarik terhadap teknologi dan media baru. Biasanya mahir dalam penggunaan komputer dan gadget elektronik lainnya. contoh2 orang yang seperti ini adalah hacker.

- Seseorang yang menghubungkan terapan ilmu pengetahuan dengan bidang lain di luar ilmu pengetahuan tersebut, contoh orang2 ini adalah orang yang menerapkan multivariasi kalkulus dalam menentukan bagaimana seharusnya dimensi panci diubah agar dapat mendapatkan hasil terbaik dalam memasak.

- Seseorang yang memilih untuk konsentrasi pada suatu bidang ilmu pengetahuan maupun teknik pada sesuatu yang membuatnya tidak sama dengan kebanyakan orang dalam mempelajari hal tersebut, contohnya comic geeks, history geeks, dll

mungkin kah gw termasuk yg ketiga, karena gw bukan seorang hacker, sekalipun gw ga sebego juga dalam mengoperasikan perangkat komputer atau laptop, kalau yang kedua --' ga juga.
Yg ketiga, gw tertarik dengan segala informasi yg ada, baik itu sejarah, politik, spiritual, sosial, dll. Yg ga jarang ga bisa gw temuin di luar sana.

Sekalipun kadang ngerasa bosen karena harus bercengkrama dengan tuts keyboard dan sampai hapal tata letaknya, tetapi beginilah. Ditambah kesibukan sebagai mahasiswa tingkat atas yg harus menyelesaikan studi dengan suatu standar (skripsi) jadi gw harus lebih sering memegang "ini" dan buku panduan lainnya.

Aapapun itu, orang pasti mikir "How pathetic u are" kerjaan gw cuma di depan layar monitor 14inci. Tapi inilah gw, dengan segala kesibukan yg gw buat sendiri, menulis novel, menulis skripsi dan artikel, membuat kajian dadakan akan suatu hal, mencari sesuatu yg baru.
Lantas apakah ilmu yg udh di dapet dr media yang bernama internet udah gw terapin dalam kehidupan sehari-hari ?

Jawabannya iya. Apapun yg gw anggap penting, akan gw tulis ke dalam suatu catatan, dan gw akan mengembangkannya, menyebarkan kepada siapa pun yg mau mendengarkan dan bersedia ingin bertukar pikiran atau bertukar ilmu :)

Oktober 03, 2010

Ideologi Negara Indonesia

Selamat pagi menjelang siang

Tentu kita tau, 2 hari berturut2 pada awal bulan adalah hari yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia, pada tanggal 1 Oktober ada hari Kesaktian Pancasila, kemudian tanggal 2 Oktober ada hari Batik Nasional. Semua bangsa Indonesia seharusnya bangga terhadap hal ini, tapi siapa sangka jika salah satu dari kita melupakan hari penting. Mungkin solusinya para pencetak kalender harus mencantumkan hari-hari penting untuk bangsa Indonesia d:

Siapa yang tidak kenal burung garuda, dan siapa pula yang tidak mengetahu pancasila?
ketika menyebutnya saja sudah cukup bergetar untuk dirasakan tetapi ketika pancasila dipertanyakan eksistensinya saat hari dimana kelahirannya diperingati, tapi yang didapat hanyalah burung garuda tersebut cuma menjadi simbol semata.
Pikir garuda : masih beruntunglah saya masih dapat menjadi simbol negara kalian, setidaknya masih mendapatkan tempat di dinding yang paling tinggi, jika kalian melihat aku paling tidak sekilas atau berapa kali kilas, kalian hanya bergumam "oh burung garuda" tanpa tau makna yg terkandung di dalam isi sila nya, berapa jumlah sayap ku, kemana kepala ku menoleh dan apa makna nya serta makna yang aku bawa selalu di kaki ku.
Tak apalah, toh para pejuang terdahulu dan nasionalis lainnya masih menyisakan waktunya untuk mengingat ku dan memaknai apa arti sebenarnya pancasila (:

Andai burung garuda bisa nangis mungkin kita sudah terjebak banjir akibat luapan air matanya.

Kasian ya, kalau melihat pancasila cuma dibacakan di dalam upacara hari senin tanpa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Ya setidaknya beruntunglah mereka yg masih menjalankan dan mengikuti upacara pada hari senin, jadi hapal isinya, sekalipun tidak tau makna yg terkandung di dalamnya. Lebih elit sedikit lah, daripada ada anggota Dewan yang tidak hapal sila pancasila d:

Mari kita lirik lebih jauh lagi mengenai Garuda dan Pancasila ini

Garuda Pancasila (source : Wikipedia)

Merupakan lambang negara Indonesia dan nama sebuah Lagu Nasioanl Indonesia. Dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda seniri merupakan burung dalam mitologi Hindu.

Makna dan Lambang Garuda Pancasila. Burung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:

1. Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1)
2. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (sila ke-2)
3. Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia (sila ke-3)
4. Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (sila ke-4)
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5)

Warna merah-putih
melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:

Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
- Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
- Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
- Jumlah bulu di leher berjumlah 45
- Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "walaupun berbeda beda, tetapi tetap satu".


Pancasila (source by wikipedia)

Kata Pancasila teridiri dari dua bahasa sanskerta pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi lima butir sebagai berikut.
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :

  • Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.
  • Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :

  • Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945
  • Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
  • Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
  • Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
  • Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk dekrit Presiden 5 Juli 1959)


Kesaktian Pancasila



Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari (G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan.

Jadi sekarang pengetahuan dan wawasan mengenai dasar negara sudah didapat, lantas pertanyaan selanjutnya bagaimana menerepkan konsep pancasila ini kedalam kehidupan bangsa dan negara. Atau istilah bekennya the way of life nya Bangsa Indonesia (:

Padahal isi sila juga ga terlalu banyak tetapi kenapa sulit ya untuk diterapkan, mungkinkah karena kata2 nya yang terlalu sulit dicerna sehingga sulit juga untuk dimaknai ? Tentulah tidak jika masih ada kata belajar di dalam hidup ini.

Dalam sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tentulah semua orang diberikan kebebasan dalam beragama, tapi bukan berarti menodai ajaran agama yang sudah ada.
Ketika marak konflik SARA di sejumlah daerah, serta fanatisme yg mewarnai sejumlah aksi. Membuat sila ini jadi dipertanyakan. Apakah benar manusia sudah memiliki Tuhan di dalam dirinya masing-masing ? Jika masih ada sejumlah pertikaian yang mengatasnamakan SARA.
Lagipula bukan karena mayoritas beragama tidak seharusnya kita merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara langsung dan tidak langsung memaksakan standar agama tertentu kepada pemeluk agama lainya dengan dalih moralitas.
Kenapa tidak bergandengan tangan, saling menhargai, dan mengindahkan toleransi beragama dalam hal ini.

Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Mengandung pengertian adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya.
Bagaimana manusia bisa adil dan beradab jika dalam pelaksanannya saja banyak melakukan penyimpangan perilaku, apa yang dianggap buruk sudah menjadi baik dan umum, contoh kasus : KORPUSI laten !!
Akankah sila kedua ini menjadi pudar karena masyarakat sudah tidak mengindahkan lagi rasa kemanusiaan ?

Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Konflik yang terjadi di sejumlah daerah karena chauvinisme yang terlalu meninggikan rasa kejawaan, keambonan, kejakartaan, kepadangan dan kekean lainnya menimbulkan konflik disintegrasi. Bagaimana jika seluruh masyarakat di seantro Indonesia bergabung dan membanggakan sifat "Ke Indonesia an" :D Upaya ini bisa ditempuh jika masing-masing dari kita menurunkan ego sedikit, dan melebur menjadi satu di dalam apa yang disebut sebagai Bhineka Tunggal Ika. Dengan begini Integrasi bangsa pun dapat tercipta.

Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Konsep perwakilan masih kita rasakan dalam konteks memilih anggota DPR/DPRD maupun memilih DPD. Tetapi yang menjadi persoalan adalahapakah yang dipilih tersebut merupakan orang-orang yang capable dalam menjalankan tugasnya, bukan hanya sekedar menjalankan apa yang sudah menjadi kepentingan partai yang ditumpangi atau segelintir golongan tertentu.

Kemudian, bagaimana dengan konsep musyawarah? Kita mengetahui bahwa konsep musyawarah ini lahir atas jawaban dari perbedaan yang ada tanpa harus membawa kekerasan di dalamnya. Memang selama ini kita mengetahui bahwa tidak jarang muswarah ini dimanipulasi untuk kepentingan bersama, kepentingan bangsa dan bernegara (ini mungkin kelewat musywarah jadi tindakan musyawarh dalam bentuk negatif pun dihalalkan). Lantas musyawarah (fleksibel) yang bagaimana lagi yang harus dianut oleh bangsa ini ?

Jadi konsep ini memaknai bahwa rakyat mendapatkan seorang pemimpin (perwakilan yg dipilih melalui musyawarah) yang menjadikan hikmah kebijaksanaan sebagai pedoman dalam mengelola negara. Tetapi apakah seorang pemimpin tersebut dapat benar2 adil dan merkyat ? jika dalam prosesnya kepentingan politik dan lagi2 partai menjadi dominan ????

sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

pertanyaannya adalah ? apakah kita sebagai rakyat sudah mendapatkan hal ini ? contoh saat seorang kakek tua di Rumah Sakit harus rela mengantri untuk mendapatkan pelayanan nomor 3, sedangkan seorang gadis cilik bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan kelas wahid hanya karena dia seorang anak pejabat ?

Mungkin yang paling rentan dirasakan adalah hukum; karena hukum di Indonesia sudah carut marut, hampir semua serba dimanipulasi. Toh kenyataannya hukum dapat di beli di Indonesia, lo punya duit, lo mau ngapain aja bebas, masuk penjara tinggal bayar sipir, sewa pengacar, bayar jaksa, bayar hakim, sidang pun ditutup, kasus selesai. Beda sama mereka yang kurang dalam hal materi, apapun serba susah; ngambil kakao aja dilaporin sama yang punya kebon, terus kasus dibawa ke pengadilan, sidang udah berjalan, si nenek pasrah aja, mau ngomong apa, duit juga ga punya, air mata juga udah bosen nemenin si nenek, alhasil pasrah dan pasrah. Akhirnya si hakim pun iba, dibebaskan lah si nenek. Begitulah keadilan yang terjadi di Indonesia. Keadilan pun hanya menjadi sebuah kalimat tanpa makna.

Apakah adil begitu sukit untuk dimaknai, sehingga definisnya cenderung membuyarkan makna nya. Adil menurut saya, belum tentu adil menurut anda dan mereka.

--

Akhir kata semoga pancasila menjadi pembelajaran buat kita semua, bahwa kita ini hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apapun yang dijalankan, hendaklah menengok kemabli dasar negara yang ada untuk menjadi acuan, karena dengan begitu konflik dan hal-hal negatif lainnya pun dapat diminimalisir. Khusunya bagi mereka para pejabat, pemerintah, dan melulu Anggota Dewan, diharapkan pancasila menjadi dasar acuan kebijakan yang dibuat. Bukan hanya sekedar teks yang harus dihapal saat upacara pengibaran bendera setiap hari senin.

Apakah seneng diri kita ketika mendengar anak-anak pemuda penerus bangsa lebih hapal lagu justin bibir ketimbang hapal sama pancasila yang notabennya falsafah Indonesia. Lantas ketika hapal, pertanyaan selanjutnya bukan hanya saja terekam di otak lantas dapat dengan mudah membiarkannya berjaring di situ aja. Tetapi taraf selanjutnya, memaknai apa yang terkandung di setiap butir pancasila, hal ini tidaklah lepas dari peran setiap masyarakat mengamalkan nilai ini, dan memberikan contoh kepada Anak-anak (hal yg sama berlaku untuk pemimpin)



salam zup zup zupper Indonesia



:iloveIndonesia