Juli 22, 2010

gerakan anti alay

Dari judulnya aja banyak orang yg ngira saya akan menulis bagaimana cara membrantas alay, mari lihat seberapa jauh kita melihat komunitas ini (:

ini adalah definisi alay

Koentjara Ningrat:
"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar."

Loh koq ada kaskuser juga --" Lanjut ke definisi kedua

Selo Soemaridjan: "Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu." Tapi seiring perkembangan zaman, alay sering diidentifikasikan menjadi narsis, fotogenic, sok gaul, emo, dan lain-lain. Secara garis besar, mungkin karena salah pergaulan.

ini adalah gambar yang saya ambil dr google

yah seperti inilah yang digambarkan sebagai alay.
Ga sedikit temen-temen yg benci sama org yg diidentikan dengan alay, saya sempat melakukan survey kecil2an dengan beberapa teman dn kerabat dekat mengenai sensai kaum ini, saya menyimpulkan ciri2 alay berdasarkan hasil survey :

1. Gaya bahasa yg lebih rumit dbndngkan bahasa sansekerta
2. Gaya foto --"
No comment buat satu ini, smua org punya gaya foto yg berbeda, dn mungkin ekspresif
3. Gaya Ngomong
Dibuat2 berbicaranya, macam cincau lara kah, atau juliah cobek. idk.
4. Curhat colongan di FB atau situs sosial lainnya
5. Menganggap dirinya eksis di fb atau fs atau situs lainnya, dengan friendlist sebanyak 1000, 2000 bahkan 5000 yang pastinya smua ga dikenal.

yah tapi mungkin yg paling menyebalkan adalah gaya bahasa saat mereka menuliskan sesuatu, yg terkadang saya saja suka dibuat heran dengan ke"kreatifitasan" seseorang, sampai membuat mata saya sakit, krn harus membaca nya berulang kali.

Teman2 saya hanya berharap bahwa kehadiran kaum ini nantinya bisa menyadari perilaku mereka dan ga meresahkan masyarakat [macam maling atau penguntit aja --" ]

Jadi, suatu hari ketika saya masuk ke dalam kelas sebuah matakuliah, ada seorang teman di sebelah saya. Kami berbincang mengenai pelajaran yg akan dibahas, seketika sang dosen ngebanyol dan membuat sebuah lelucon. Dan kelas sontak diam lalu tertawa, tapi tiba-tiba ada seseorang nyeletuk "ALAY" WTF !!!
Saya dan teman langsung melempar pandangan, what !! dia betul2 berani sekali mengucap kata itu untuk seorang dosen yg notabennya mereka mengajarkan sesuatu. Jadi, karena org yang berkata ini duduk di sebelah saya, saya langsung saja nyeletuk "Hey, Kamu tau apa itu definisi alay. Dan kmu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya." dia hanya diam seketika.
Sepertinya dia adalah salah satu anak muda yg termakan euforia gerakan anti alay.

Sebenernya, sudah banyak definisi yg dijelaskan dn dpt kmu cari di google. Bahkan lengkap dengan bagaimana kmu bisa menjadi alay, dengan segala tulisan dan gaya yg disebutkan. Tapi pada intinya, saya hanya ingin berkata di dalam blog ini, bahwa semua manusia mempunyai hak sebelum mereka menjalankan suatu kewajiban nya [terdapat dalam salah satu ajaran syekh siti jennar]
Jadi apa ada yg salah di dalam diri seorang alay yg notabennya juga mereka masih dalam lingkaran manusia, dan tidak sedikit yg mengasingkan kaum ini hanya karena mereka tidak dapat berdandan ala superstar bak edward cullen, atau yg palin banter ya junot hahaa ((= alih2 karena terlalu mengikuti, malah kebablasan.

Mereka bukanlah kaum yg untuk diasingkan atau bahkan sekalipun dibenci,
alasannya adalah karena mereka juga manusia, selama mereka tidak menganggu hidup kita (dalam batas wajar), mereka tidak menyebabkan kekacauan layaknya perusuh macam FPI, atau white collar smcm gayus, dll.

Setidaknya, bagi para manusia yg masih mempunyai akal, bukankah ada baiknya jika kita menuntun kaum ini dalam artian mengarahkan mereka untuk lebih baik dalam berutur kata dan berucap bahkan berperilaku yg sesuai moral. Bahkan semua manusia, bukan hanya alay juga harus melakukan ini.

Jadi kita pun masih bsa berkreasi dn berinovasi dalam koridor yg benar sekalipun ada yg berasal dari kaum alay.

Kita ini hidup dalam indonesia,
dengan segala keanekaragaman dan keunikan,
bahkan simbol bhineka pun menjadi salah satu yg harus dipegan bangsa ini,
skalipun berbeda kita tetap satu jua.

islam, kristiani, katholik, budha, hindu, konghucu, pribumi, half-blood man (indon), bahkan smua simbol yang kau gunakan untuk mencitrakan dirimu, tidak akan berarti ketika kau menjunjung indonesia.
skalipun berbeda kita tetaplah satu, indonesia.
Untuk satu tujuan yg ada dalam pembukaan UUD 1945.
*jika tidak hapal, bisa kembali lagi ikut upacara sekolah :D

2 komentar:

  1. wahhh...ni die ketemu juga.....hehehehe....ALAY

    BalasHapus
  2. alay di tmpat gua bnyak yg gak skolah(biasanya gara2 di DO)..tuh malah ngbuat makin ampun2an gayanya...bukannya mikir mlahan tambah ga ada otaknya..noraklah..pernah gua di ledekin sama anak alay waktu gue lagi dengerin lagu sule klo ga salah...anjir gue di bilang bgini..mas kasian amat lagunya kaya bgituan haha...sontak dongkol gua(biarpun sambil senyum)...loe tau apa tentang musik dlm hati gua..gua anak angkatan 90an-menuju 2000...musik2 barat maupun indo di era itu jauh lebih hebat dari pada skrg...ga ada band2 alay kaya sekarang..yg ngbuat smua anak muda jadi alayers...cuiihhh

    BalasHapus