Maret 31, 2010

skene 1

Gutten Morgen Bloggers

sebenarnya ini masalah sepele kalau dilihat
terkadang kita ingin mendapatkan apa yang kita harapkan tetapi semua itu ga bsa jadi kenyataan
itulah namanya sebuah pengandaian atau penyesalan.

Aku berusaha menghindari sedini mungkin akan penyesalan
yang terjadi dalam hidupku
terlahir dari sebuah keluarga yang rumit
lika liku kehidupan yang tidak begitu menyenangkan
karena pelbagai hal yang menimpa
cikal bakal terjadinya pencitraan diri dari setiap org yang berbeda
Apa yang aku alami saat ini adalah hasil perbuatan ku dari masa lalu.

Jadi sekali lagi, melulu masalah keluarga, uang, kesetiaan dan cinta.
semua ini sungguh membuat ku muak,
membuat ku terluka,
membuat ku sepertinya bahwa ya hari ini adalah akhir hidupku
berharap saja pada Tuhan seperti itu
Tapi sungguh, aku tidak serius dalam memohon hal yang satu itu
karena impian yang aku miliki
setiap orang berhak bermimpi, lagipula bermimpi itu kan gratis.

Sepanjang jalan 19tahun ini
terlalu cepat terjadi
apa yang dinamakan kehidupan tanpa batas
tetapi keterbatasan manusia lah yang membuat kehidupan menjadi terbatas

jam 10.24
melulu lagi menangis
aku menekan segala rasa emosi dan amarah ku
yang hanya bisa kuarahkan pada diriku sendiri
berkata bahwa mungkin aku ini hina atau apalah sebutan lainnya
satu hal yang dapat mungkin aku mengerti sekarang hingga nanti adalah
memang begini jalan hidupku, lalui jalan tersebut atau melenyapkan diri selamanya.

di sebelah ku
sebuah pisau yang cukup tajam tergolek yang biasa aku gunakan untuk memotong buah
bisa saja aku gunakan untuk mengakhiri permainan hidup ini
tetapi impian ku
aku masih berpegang padanya
berpegang pada Ketuhanan Yang Maha Esa
lagipula aku ini kan manusia, makhluk yang mendekati sempurna
untuk apa aku melakukan hal bodoh seperti itu !

Jawablah pada dirimu sendiri kawan
waktu sudah berguna untuk hidup mu
apa yang kau lakukan memang benar adalah keinginan mu
atau semata dogma dari orang lain
yang menjadi pegangan mu.

aku sudah merasakan ketidaknyamanan terhadap paradigma keluarga ku
yang terlihat demokratis memang,
tetapi ketika koridor yang ini berbentur dengan ketidakpercayaan
sulit rasanya untuk mewujudkan menjadi harmonis.

ketertarikan ku pada menulis dan menjadi seorang sukarelawan
2 hal itulah yang menjadi iluminasi dalam hidupku

sekarang semua nya jadi membingungkan
segala penjuru arah tempat diriku berpegang pada yang nyata telah pergi
kecuali satu Yang Fana, yang kita semua sembah. Insya Allah :)

to be continue ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar