Apakah anda pernah bertanya siapa Tuhan, dan bagaimana wujudnya ataukah hanya sekedar bergumam dalam hati bahwa apakah memang Tuhan itu ada dan kenapa Dia menciptakan banyak hal yang kontradiksi padahal apa yang Dia turunkan oleh para rasul dan wali merupakan cinta kasih yang tiada henti.
Ini adalah sebuah cerita yang mungkin para pembaca pernah membaca nya tetapi cerita ini menurut saya inspiratif sekali.
Nikmatilah ~
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk
memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut
konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka
membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat
topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada."
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk menyadari
bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, adakah yang
sakit? Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun
kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan
membiarkan ini semua terjadi".
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak
ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si
konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di
jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker istilah
jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan
tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu,
sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??"
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!",
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan
rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
"Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak
datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utama-nya!
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi... orang-orang
TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak
yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur pun terbengong-bengong...
Terkadang dalam kehidupan ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan melalui rasionalitas manusia karena keterbatasan pola pikir yang hanya mentok pada hal-hal yang terlihat saja, begitulah Tuhan, bagi mereka yang percaya denganNya, hambaNya akan melihat wujudnya dalam bentuk lain yang bisa dirasakan dan dilihat dengan menggunakan mata hati. Dan bagi sebagian lain yang tidak berkeyakinan, Tuhan mereka adalah ketidakpercayaan itu.Bagi hambaNya yang selalu bertanya kenapa Tuhan menciptakan banyak hal-hal yang diluar rasionalitas manusia, mungkin cerita ini bisa menjadi refleksi atas pertanyaan tersebut.Dalam hidup kan tidak harus semuanya selalu dipikirkan, nikmatilah cinta kasih yang Dia bawa dalam wadah yang sudah disediakan. God bless us (:
Unconditional movements
Smile often, Laugh lots.
Desember 18, 2012
If
if you can keep your head when all about you
are losing theirs and blaming it on you,
if you can trust yourself when all men doubt you,
but make allowance for their doubting too;
if you can wait and not be tired by waiting,
or being lied about, don't deal in lies,
or being hated, don't give way to hating,
and yet don't look too good, nor talk too wise:
if you can dream - and not make dreams your master;
if you can make one heap of all your winnings
if you can talk with crowds and keep your virtue,
if you can think - and not make thoughts your aim;
if you can meet with triumph and disaster
and treat those two impostors just the same;
if you can bear to hear the truth you've spoken
twisted by knaves to make a trap for fools,
or watch the things you gave your life to, broken,
and stoop and build 'em up with worn-out tools:
and risk it on one turn of pitch-and-toss,
and lose, and start again at your beginnings
and never breathe a word about your loss;
if you can force your heart and nerve and sinew
to serve your turn long after they are gone,
and so hold on when there is nothing in you
except the will which says to them: 'hold on!'
' or walk with kings - nor lose the common touch,
if neither foes nor loving friends can hurt you,
if all men count with you, but none too much;
if you can fill the unforgiving minute
with sixty seconds' worth of distance run,
yours is the earth and everything that's in it,
and - which is more - you'll be a man, my son!
by rudyard kipling
are losing theirs and blaming it on you,
if you can trust yourself when all men doubt you,
but make allowance for their doubting too;
if you can wait and not be tired by waiting,
or being lied about, don't deal in lies,
or being hated, don't give way to hating,
and yet don't look too good, nor talk too wise:
if you can dream - and not make dreams your master;
if you can make one heap of all your winnings
if you can talk with crowds and keep your virtue,
if you can think - and not make thoughts your aim;
if you can meet with triumph and disaster
and treat those two impostors just the same;
if you can bear to hear the truth you've spoken
twisted by knaves to make a trap for fools,
or watch the things you gave your life to, broken,
and stoop and build 'em up with worn-out tools:
and risk it on one turn of pitch-and-toss,
and lose, and start again at your beginnings
and never breathe a word about your loss;
if you can force your heart and nerve and sinew
to serve your turn long after they are gone,
and so hold on when there is nothing in you
except the will which says to them: 'hold on!'
' or walk with kings - nor lose the common touch,
if neither foes nor loving friends can hurt you,
if all men count with you, but none too much;
if you can fill the unforgiving minute
with sixty seconds' worth of distance run,
yours is the earth and everything that's in it,
and - which is more - you'll be a man, my son!
by rudyard kipling
November 13, 2012
Fall in by love
It’s just love circle, don’t fell in love so deep…
You’re not to fall in by love, but build your love…
Strange – meet – be friend – be best friends- in a relation-
complicated status – break up – strange.
Just like you're somebody that I used to know
April 01, 2012
My Future Husband Wannabe
Setelah sekian lama berkutat dengan masa akhir perkuliahan, this is the time..
Memasuki umur 20an, pastinya pemikiran dan sikap pun harus menjadi matang dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambil, even kita suka atau tidak dengan itu.
Selama ini, sebuah pasangan bagi saya hanyalah untuk menemani dan berbagi dalam banyak hal, berjanji pada diri kami bahwa kami akan saling mencintai hingga akhir hayat kami, entah saat itu kami benar2 saling berjanji atau tengah dimabuk cinta, yang jelas bagi saya pasangan itu adalah seseorang yang berbeda dan datang dari dunia luar dengan segala masa lalu dan tujuan yg ditawarkan dalam hidupnya.
Namun seiring waktu berkurang, saya semakin sadar bahwa standar dalam berhubungan dengan pria dan lelaki adalah berbeda (if you know what i mean). Saya menemukan kenyamanan ketika berhubungan dengan pria yang jauh lebih matang usianya, dengan segala pemikirannya yang berapa jauh kali lipat, dan dengan segala opsi dan pengalaman hidup yang selalu membuat saya berdecak kagum bahwa masih banyak hal tentang dunia luar yang sangat luar biasa. Bukan hanya kemapanan dalam hubungan, saya rasa tiga hal harus dipenuhi pria dalam sebuah hubungan dengan wanita yaitu kasih sayang, kesetiaan dan tanggungjawab. Setelah 3hal terpenuhi, silahkan pilih sendiri indikator nya untuk membuat yang kurang menjadi lengkap.
Kita pasti akan berada dalam titik dimana kita harus memilih seseorang yang akan menemani kita dalam suka dan duka, berbagi sepanjang hari tanpa kebosanan yang melanda, menaklukan dunia, membuat kehidupan semakin lebih menarik, dan lebih dari itu mereka yang akan menuntun kita pada hal yang lebih baik lagi dalam hal apapun itu tanpa pamrih dengan kesabaran yang tiada batas.
Tetapi sebelum pemilihan berlangsung, kita diberikan kesempatan untuk memilih dengan siapa kita akan melangkah ke tahap selanjutnya, disinilah indikator yang telah kita buat diperlukan, karena hubungan ini bukan hanya berbicara soal hari ini atau 2 atau bahkan setahun kemudian, tapi selamanya.
Sebelum masa itu datang, pikirkanlah dengan matang dan jangan gegabah dalam memilih pasangan. Kelak yang menjadi pasangan kita sekarang belum tentu akan menjadi suami atau istri kita kelak.
Banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dalam cinta, thats why love is blind, tapi dengan keyakinan, kepercayaan dan sedikit logika, buatlah cinta tersebut menjadi pondasi dalam segala hal. Jadi ketika kita bertanya pada hati kita, apa yang membuat kita mencintai dia adalah cinta itu sendiri, bukan karena fisik, materi, intelegensi, dll. yang menjadi pelengkap dari itu semua.
Cintailah segala bentuk kekurangan dan kelemahannya, walau pada dasarnya setiap orang akan mencari figur yang sama dengan mereka, tetapi setiap orang itu unik dan berbeda prinsip dalam hidup.
Memasuki umur 20an, pastinya pemikiran dan sikap pun harus menjadi matang dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambil, even kita suka atau tidak dengan itu.
Selama ini, sebuah pasangan bagi saya hanyalah untuk menemani dan berbagi dalam banyak hal, berjanji pada diri kami bahwa kami akan saling mencintai hingga akhir hayat kami, entah saat itu kami benar2 saling berjanji atau tengah dimabuk cinta, yang jelas bagi saya pasangan itu adalah seseorang yang berbeda dan datang dari dunia luar dengan segala masa lalu dan tujuan yg ditawarkan dalam hidupnya.
Namun seiring waktu berkurang, saya semakin sadar bahwa standar dalam berhubungan dengan pria dan lelaki adalah berbeda (if you know what i mean). Saya menemukan kenyamanan ketika berhubungan dengan pria yang jauh lebih matang usianya, dengan segala pemikirannya yang berapa jauh kali lipat, dan dengan segala opsi dan pengalaman hidup yang selalu membuat saya berdecak kagum bahwa masih banyak hal tentang dunia luar yang sangat luar biasa. Bukan hanya kemapanan dalam hubungan, saya rasa tiga hal harus dipenuhi pria dalam sebuah hubungan dengan wanita yaitu kasih sayang, kesetiaan dan tanggungjawab. Setelah 3hal terpenuhi, silahkan pilih sendiri indikator nya untuk membuat yang kurang menjadi lengkap.
Kita pasti akan berada dalam titik dimana kita harus memilih seseorang yang akan menemani kita dalam suka dan duka, berbagi sepanjang hari tanpa kebosanan yang melanda, menaklukan dunia, membuat kehidupan semakin lebih menarik, dan lebih dari itu mereka yang akan menuntun kita pada hal yang lebih baik lagi dalam hal apapun itu tanpa pamrih dengan kesabaran yang tiada batas.
Tetapi sebelum pemilihan berlangsung, kita diberikan kesempatan untuk memilih dengan siapa kita akan melangkah ke tahap selanjutnya, disinilah indikator yang telah kita buat diperlukan, karena hubungan ini bukan hanya berbicara soal hari ini atau 2 atau bahkan setahun kemudian, tapi selamanya.
Sebelum masa itu datang, pikirkanlah dengan matang dan jangan gegabah dalam memilih pasangan. Kelak yang menjadi pasangan kita sekarang belum tentu akan menjadi suami atau istri kita kelak.
Banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dalam cinta, thats why love is blind, tapi dengan keyakinan, kepercayaan dan sedikit logika, buatlah cinta tersebut menjadi pondasi dalam segala hal. Jadi ketika kita bertanya pada hati kita, apa yang membuat kita mencintai dia adalah cinta itu sendiri, bukan karena fisik, materi, intelegensi, dll. yang menjadi pelengkap dari itu semua.
Cintailah segala bentuk kekurangan dan kelemahannya, walau pada dasarnya setiap orang akan mencari figur yang sama dengan mereka, tetapi setiap orang itu unik dan berbeda prinsip dalam hidup.
Agustus 10, 2011
Cinta
Ketika kamu mencintai seseorang, apakah yang terlintas di benak pikiran mu?
Banyak hal mungkin akan memberi jawaban yang beragam, beberapa ada yang menginginkan bisa bersamanya, beberapa ada yang menginginkan bisa berbagi hidup dengan nya, beberapa ada yang menginginkan untuk bisa mendapatkan manfaat dan mungkin sedikit mereka yang bisa tulus ikhlas memberikan org yg dicintai ny untuk bisa berbahagia dengan yang lain.
Apapun jawabannya, cinta ga mengenal sudut pandang secara objektif. Ga ada pengukuran untuk orang yang kita cintai, kaya-miskin, bodoh-pintar, rupawan-jelek, baik-jahat, dll.
Dalam cinta ga butuh persyaratan banyak untuk meyakini diri bahwa kita mencintai orang yang kita sayang, disaat kita mencintai orang, yang terpenting adalah kita mencintai ny, apapun itu, apapun yang dia bawa, apapun yang sudah Tuhan berikan pada diri mereka yang kita cintai.
Terimalah orang yang kita cintai dengan tangan dan hati terbuka, mereka mungkin bukan lah orang yang sempurna, bukan orang yang tepat atau bukan orang terbaik yang pernah ada dalam sejarah hidup kita, tetapi mereka datang dan menawarkan cinta yang tulus dan hanya cinta yang dipunya, apapun itu pasti nya mereka akan bertanggung jawab untuk orang yang mereka cintai.
Berbeda itu saling melengkapi, jika kamu selalu menginkan yang lebih dan sempurnya, cintailah dirimu sendiri dan pacarilah ia :P
Percayalah, mereka yang selalu bertanya2 bagaimana bisa mencintai org lain, sesungguhnya dia bukanlah kekasihnya (:
Banyak hal mungkin akan memberi jawaban yang beragam, beberapa ada yang menginginkan bisa bersamanya, beberapa ada yang menginginkan bisa berbagi hidup dengan nya, beberapa ada yang menginginkan untuk bisa mendapatkan manfaat dan mungkin sedikit mereka yang bisa tulus ikhlas memberikan org yg dicintai ny untuk bisa berbahagia dengan yang lain.
Apapun jawabannya, cinta ga mengenal sudut pandang secara objektif. Ga ada pengukuran untuk orang yang kita cintai, kaya-miskin, bodoh-pintar, rupawan-jelek, baik-jahat, dll.
Dalam cinta ga butuh persyaratan banyak untuk meyakini diri bahwa kita mencintai orang yang kita sayang, disaat kita mencintai orang, yang terpenting adalah kita mencintai ny, apapun itu, apapun yang dia bawa, apapun yang sudah Tuhan berikan pada diri mereka yang kita cintai.
Terimalah orang yang kita cintai dengan tangan dan hati terbuka, mereka mungkin bukan lah orang yang sempurna, bukan orang yang tepat atau bukan orang terbaik yang pernah ada dalam sejarah hidup kita, tetapi mereka datang dan menawarkan cinta yang tulus dan hanya cinta yang dipunya, apapun itu pasti nya mereka akan bertanggung jawab untuk orang yang mereka cintai.
Berbeda itu saling melengkapi, jika kamu selalu menginkan yang lebih dan sempurnya, cintailah dirimu sendiri dan pacarilah ia :P
Percayalah, mereka yang selalu bertanya2 bagaimana bisa mencintai org lain, sesungguhnya dia bukanlah kekasihnya (:
April 17, 2011
untitled
Sampai saat ini saya berharap bahwa di negara Indonesia yg majemuk ini, setiap orang bisa meraih ketenangan nya dalam melakukan apa yang menjadi hak nya yaitu memiliki keyakinan dan melakukan ibadah. Bukan cuma sekedar memegang suatu apa yang diyakini nya saja, tetapi bagaimana kamu, saya, mereka dan kita dapat melakukan peribadatan dengan tenang tanpa harus gusar krn harus diganggu oleh orang lain. Beberapa tahun terakhir, isu ini menjadi sangat penting. Yah, mengingat banyaknya kekerasan antar umat beragama yang berujung pada kematian, dn permusuhan yg semakin kental.
Saat ini, ketika saya menonton atau membaca berita, dlm beberapa kasus, terjadi soal pengeboman rumah ibadat, atau bom bunuh diri ketika suatu kegiatan keagaamaan berlangsung, atau perpecahan antara 2golongan agama karena hal sepele. Dan beberapa temen menanyakan pendapat saya soal ini, menurut mu apa latar belakang terjadi kasus seperti itu:
t: gw cuma bilang hal tersebut dilandasi 2 hal, pertama karena fanatisme mereka terhadap agamanya, sampai org lain di bilang kafir. yang kedua krn memang isu tersbut sengaja di ciptakan untuk membuat kondisi Indonesia jadi tidak stabil krn lemah dlm ketahanan di dalam negeri. Apapun latar belakangnya, jelas agama yang dibawa dalam hal ini.
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas agama islam, disusul dengan agama2 lain; kristen, katolik, hindu, budha, dan kong hu cu. Setelahnya muncul ajaran2 ahmadiyah sampai yang paling ekstrim lia edan :P piss ya tan..
Dengan agama yang beraneka ragam ini, jelaslah pasti timbul letupan2 di dalamnya. Apalagi ketika org satu dengan yg lainnya sudah saling membela agama masing2, dan mengatakan agama saya lah paling bener dan agama kamu salah. Pasti yg ada ujung2nya Konflik lagi.
Dalam tulisan saya kali ini, saya hanya ingin menyampaikan suatu perspektive aja bagaimana saya memandang mengenai perbedaan ini, menjadi saling mengerti dan menghormati agama lain, menjadi mayoritas dan menjadi minoritas dalam satu waktu yg bukan menjadi perkara mudah.
Saya pernah mendengar teman bercerita tentang suatu pengalamannya yang lukisannya kurang lebih begini, sebut saja dia si A. si A ini memeluk agama mayoritas di negara ini, saat itu dia menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri di jogjakarta. Si A ini merupakan anggota organisasi berbasis keagamaan. Suatu hari akan di bangun sebuah rumah peribadatan salah satu agama di lingkungan sekitar kampus si A, saat itu si A dan beberapa temannya melakukan diskusi kepada asisten rektor untuk upaya mencegah pembangunan itu terjadi hingga meelakukan demo krn takutnya ada upaya penyusupan nilai-nilai agama lain (re: smcm kristenisasi). Diurungkan lah akhirnya pembangunan itu. Dia menyelesaikan studi sarjananya dan kemudian melanjutkan studi di jepang. Saat di Jepang, dia bertemu dengan teman2 dari Indonesia yang jumlahnya tidak kurang dari 10orang di regional yang sama. Mereka mempunyai agama yg sama. Saat tiba waktu jum'at lah yg paling ribet, mereka harus mencari ruangan kosong untuk dapat ditempati sampai menyewa ruangan yang ukurannya tidak kurang dari 4x3 untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Yah mereka disana menjadi kaum minoritas krn agamanya, mengingat jepang termasuk negara sekuler, jd bsa di bayangkan jumlah pemeluk agama tauhid disana.
Suatu hari, sang profesor menawarkan ruangan kosong di dalam universitas, ruangan itu akhirnya dijadikan tempat peribadatan mereka sehari-hari. Selang berapa lama, ruangan tersebut pun dialih fungsi kan menjadi ruangan untuk kegiatan akademik lain. Sang profesor pun tak mampu berbuat banyak untuk ini. Akhirnya si A dan beberapa temannya harus mencari ruangan kosong bahkan untuk beribadah pun mereka harus sembunyi2.
Akhirnya karena tak tega, sang profesor pun meminjamkan ruangan di rumahnya untuk melaksanakan ibadah. Bulan demi bulan pun berganti, si A dan kawan2 pun mengumpulkan pundi2 uang untuk membangun sebuah sarana ibadah (re: musholla), setelah uang dirasa terkumpul, mereka membangun musholla ini, pemerintah jepang pun tidak melarang pembangunan ini asalkan tetap berpegang pada aturan pembangunan yg ada di Jepang sana.
Setelah A pulang dari jepang, dia pun banyak belajar mengenai pengalamannya ini, bahwa meyakini sesuatu apa yang dia percaya adalah hak setiap orang dan akan menjadi duka ketika orang lain mulai mengusik nya.
Dari dia saya mendapati tambahan pengamalan (tidak langsung) mengenai ini. Memang benar adanya setiap orang berhak memiliki apa yang dia yakini, bahkan seorang atheis pun memiliki keyakinan untuk tidak percaya adanya Tuhan atau hal unseen things lainnya. Tetapi jangan sampai apa yang di yakini, apa yg di percaya menjadi fanatik akan itu.
Ada lagi cerita mengnai hal serupa. Kebetulan teman saya memeluk agama konghucu, dulu jaman soeharto, ruang gerak dia dan keluarga sangat terbatas untuk beribadah, bahkan saat kerusuhan terjadi, dia sangat membenci dirinya , bkn krn dia membenci agamanya, tetapi kenapa dia harus tinggal di tempat dimana org tidak bsa menghargai apa yg dia yakini dan dia percaya. Jadilah dia d kucilkan oleh teman-teman dan tetangga nya, bahkan saat kerusuhan dan pasca nya pun dia tidak keluar dari rumah bersama keluarga dan tetap tinggal di dalam rumah hingga berapa hari lamanya. Ketika itu kami bertemu kembali dalam suatu acara, dia bilang dia sangat bersyukur ketika agama kong hu cu dijadikan agama resmi nasional di Indonesia (era alm. Gusdur), kemudian dia dan keluarga nya pun mentraktir saya makan, dn merayakan dengan suka cita. Mereka bilang bahwa pengakuan itu tidak begitu penting, tp bagi mereka sangat penting untuk dihargai dlm meyakini dan melaksanakan ibadah di suatu lingkungan yang beragamakan mayoritas. Saya jadi terenyuh mendengarnya.
Suatu hari saya pernah membaca kicau dari seorang wartawan mengenai mentri agama yg akan merubuhkan patung budha, sontak lah saya sangat marah krn itu. Bagaimana bisa ya seorang mentri agama bersikap seperti itu. Dia itu kan mentri agama Indonesia bukan mentri agama mayoritas (pikir ku saat itu)..
Dari sekian cerita di atas, pastilah sekarang kita berfikir bagaimana agama itu penting bagi suatu kehidupan, bukan hanya sebagai jalan dalam menuju kebaikan dan dalam mencapai Nya. Tetapi sebagai alat untuk melihat seberapa besar ego kita mampu membuat kita berfikir scr rasional bahwa Bagimu adalah agamamu, bagiku adalah agamaku (qur'an).
Saat ini, ketika saya menonton atau membaca berita, dlm beberapa kasus, terjadi soal pengeboman rumah ibadat, atau bom bunuh diri ketika suatu kegiatan keagaamaan berlangsung, atau perpecahan antara 2golongan agama karena hal sepele. Dan beberapa temen menanyakan pendapat saya soal ini, menurut mu apa latar belakang terjadi kasus seperti itu:
t: gw cuma bilang hal tersebut dilandasi 2 hal, pertama karena fanatisme mereka terhadap agamanya, sampai org lain di bilang kafir. yang kedua krn memang isu tersbut sengaja di ciptakan untuk membuat kondisi Indonesia jadi tidak stabil krn lemah dlm ketahanan di dalam negeri. Apapun latar belakangnya, jelas agama yang dibawa dalam hal ini.
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas agama islam, disusul dengan agama2 lain; kristen, katolik, hindu, budha, dan kong hu cu. Setelahnya muncul ajaran2 ahmadiyah sampai yang paling ekstrim lia edan :P piss ya tan..
Dengan agama yang beraneka ragam ini, jelaslah pasti timbul letupan2 di dalamnya. Apalagi ketika org satu dengan yg lainnya sudah saling membela agama masing2, dan mengatakan agama saya lah paling bener dan agama kamu salah. Pasti yg ada ujung2nya Konflik lagi.
Dalam tulisan saya kali ini, saya hanya ingin menyampaikan suatu perspektive aja bagaimana saya memandang mengenai perbedaan ini, menjadi saling mengerti dan menghormati agama lain, menjadi mayoritas dan menjadi minoritas dalam satu waktu yg bukan menjadi perkara mudah.
Saya pernah mendengar teman bercerita tentang suatu pengalamannya yang lukisannya kurang lebih begini, sebut saja dia si A. si A ini memeluk agama mayoritas di negara ini, saat itu dia menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri di jogjakarta. Si A ini merupakan anggota organisasi berbasis keagamaan. Suatu hari akan di bangun sebuah rumah peribadatan salah satu agama di lingkungan sekitar kampus si A, saat itu si A dan beberapa temannya melakukan diskusi kepada asisten rektor untuk upaya mencegah pembangunan itu terjadi hingga meelakukan demo krn takutnya ada upaya penyusupan nilai-nilai agama lain (re: smcm kristenisasi). Diurungkan lah akhirnya pembangunan itu. Dia menyelesaikan studi sarjananya dan kemudian melanjutkan studi di jepang. Saat di Jepang, dia bertemu dengan teman2 dari Indonesia yang jumlahnya tidak kurang dari 10orang di regional yang sama. Mereka mempunyai agama yg sama. Saat tiba waktu jum'at lah yg paling ribet, mereka harus mencari ruangan kosong untuk dapat ditempati sampai menyewa ruangan yang ukurannya tidak kurang dari 4x3 untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Yah mereka disana menjadi kaum minoritas krn agamanya, mengingat jepang termasuk negara sekuler, jd bsa di bayangkan jumlah pemeluk agama tauhid disana.
Suatu hari, sang profesor menawarkan ruangan kosong di dalam universitas, ruangan itu akhirnya dijadikan tempat peribadatan mereka sehari-hari. Selang berapa lama, ruangan tersebut pun dialih fungsi kan menjadi ruangan untuk kegiatan akademik lain. Sang profesor pun tak mampu berbuat banyak untuk ini. Akhirnya si A dan beberapa temannya harus mencari ruangan kosong bahkan untuk beribadah pun mereka harus sembunyi2.
Akhirnya karena tak tega, sang profesor pun meminjamkan ruangan di rumahnya untuk melaksanakan ibadah. Bulan demi bulan pun berganti, si A dan kawan2 pun mengumpulkan pundi2 uang untuk membangun sebuah sarana ibadah (re: musholla), setelah uang dirasa terkumpul, mereka membangun musholla ini, pemerintah jepang pun tidak melarang pembangunan ini asalkan tetap berpegang pada aturan pembangunan yg ada di Jepang sana.
Setelah A pulang dari jepang, dia pun banyak belajar mengenai pengalamannya ini, bahwa meyakini sesuatu apa yang dia percaya adalah hak setiap orang dan akan menjadi duka ketika orang lain mulai mengusik nya.
Dari dia saya mendapati tambahan pengamalan (tidak langsung) mengenai ini. Memang benar adanya setiap orang berhak memiliki apa yang dia yakini, bahkan seorang atheis pun memiliki keyakinan untuk tidak percaya adanya Tuhan atau hal unseen things lainnya. Tetapi jangan sampai apa yang di yakini, apa yg di percaya menjadi fanatik akan itu.
Ada lagi cerita mengnai hal serupa. Kebetulan teman saya memeluk agama konghucu, dulu jaman soeharto, ruang gerak dia dan keluarga sangat terbatas untuk beribadah, bahkan saat kerusuhan terjadi, dia sangat membenci dirinya , bkn krn dia membenci agamanya, tetapi kenapa dia harus tinggal di tempat dimana org tidak bsa menghargai apa yg dia yakini dan dia percaya. Jadilah dia d kucilkan oleh teman-teman dan tetangga nya, bahkan saat kerusuhan dan pasca nya pun dia tidak keluar dari rumah bersama keluarga dan tetap tinggal di dalam rumah hingga berapa hari lamanya. Ketika itu kami bertemu kembali dalam suatu acara, dia bilang dia sangat bersyukur ketika agama kong hu cu dijadikan agama resmi nasional di Indonesia (era alm. Gusdur), kemudian dia dan keluarga nya pun mentraktir saya makan, dn merayakan dengan suka cita. Mereka bilang bahwa pengakuan itu tidak begitu penting, tp bagi mereka sangat penting untuk dihargai dlm meyakini dan melaksanakan ibadah di suatu lingkungan yang beragamakan mayoritas. Saya jadi terenyuh mendengarnya.
Suatu hari saya pernah membaca kicau dari seorang wartawan mengenai mentri agama yg akan merubuhkan patung budha, sontak lah saya sangat marah krn itu. Bagaimana bisa ya seorang mentri agama bersikap seperti itu. Dia itu kan mentri agama Indonesia bukan mentri agama mayoritas (pikir ku saat itu)..
Dari sekian cerita di atas, pastilah sekarang kita berfikir bagaimana agama itu penting bagi suatu kehidupan, bukan hanya sebagai jalan dalam menuju kebaikan dan dalam mencapai Nya. Tetapi sebagai alat untuk melihat seberapa besar ego kita mampu membuat kita berfikir scr rasional bahwa Bagimu adalah agamamu, bagiku adalah agamaku (qur'an).
Maret 22, 2011
‘This is my story : conditional movements’
Selamat malam semua teman yang sedang membaca sebuah hasil karya saya ..
Ini adalah malam ke 22 dalam bulan maret, dimana saya menaruh harapan akan impian yang akan saya raih pada saat usia saya masuk ke 30 tahun. Lantas apa hubungan Judul dengan Usia 30tahun? karena dimana usia tersebut merupakan usia kematangan seseorang diuji dalam segala sikap dan tindakan sebagai seorang yang berumur dan sudah dewasa, pergerakan yang stabil dengan diikuti oleh emosi yang stabil pun akan membawa usia ini meraih usia gemilang saat akan memasuki tahap lepas landas menjadi seorang wanita.
Awal kelahiran angka 3 dimulai ketika saya menapaki diri saya menjadi seorang ibu yang sudah cukup mapan. Mempunyai sebuah keluarga kecil yang bahagia adalah impian setiap wanita, berharap saat usia menginjak kepala 3 saya sudah mempunyai 2anak kembar :D dengan suami dambaan yang saya sudah kenal sejak bertahun-tahun lamanya. Dengan pekerjaan saya yang sudah cukup mapan mungkin saya akan membangun sebuah sanggar seni ataupun sanggar untuk pendidikan, berharap pekerjaan nantinya yang entah menjadi seorang desainer ternama sekelas chloe dao atau yang lokal sekalipun tante anne avantie, mungkin menjadi seorang analis kebijakan pemerintah dengan segudang kesibukan dalam mengkritisi atau membuat kebijakan baru, atau mungkin saja bisa menjadi seorang guru di pedalaman, mungkin bisa bergabung dengan sejumlah LSM Internasional sekelas UNICEF, WHO atau WWF, bahkan mungkin saja pekerjaan saya tidak dapat ditebak, yaitu menjadi seorang penari bahkan seorang ahli seni.
Menjadi salah seorang anggota dalam NGO adalah impian terbesar saya. Kenapa begitu tertarik dalam bidang ini? Jawaban nya simpel aja, karena ingin menjadi berguna untuk orang lain tanpa harus menjadi seorang yang besar dan mempunyai kekuasaan.
Berperan serta dalam membangun pendidikan yang merata adalah fokus utama, karena dengan pendidikan, kebodohan pun akan berkurang, dengan pendidikan, masyarakat pun tidak perlu lagi harus dibodohi untuk mengerti tata cara berdagang atau sekedar menandatangani sebuah petisi atau surat wasiat, dengan pendidikan pun masyarakat didik untuk bisa berfikir secara rasional dan mengedepankan fakta bukan hanya sekedar desas desus atau mitos belaka, dan yang terakhir dan menjadi pengharapan adalah dengan pendidikan, diharapkan mampu untuk menanggulangi segala bentuk kemiskinan.
Mungkin dalam banyak kasus, ketika mendaftar NGO hal tersulit adalah komunikasi, karena hampir sebagian besar, dalam NGO Internasional, peserta yang mendaftarkan dirinya, paling tidak harus mampu berbahasa asing terutama inggris baik secara lisan ataupun tulisan. Sedangkan, bahasa inggris di Indonesia sendiri bukan merupakan bahasa pengantar, karena di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dan hampir setiap daerah cenderung membawa identitas budayanya dengan menggunakan bahasa Ibu atau yang lazim disebut dengan mother tongue, mengakibatkan mempelajari bahasa asing merupakan menjadi kendala.
Alternatif atau solusi yang ditawarkan pun beragam, ada yang menggunakan jasa mengundang private teacher dalam melatih bahasa inggris, ataupun mengikuti kursus pelatihan yang sudah banyak berkembang, salah satunya adalah belajar bahasa inggris di EF. Untuk informasi lebih lengkapnya, teman-teman bisa mengakses ke situs terkait www.englishfirst.co.id
Hal terakhir dalam ajang ini, adalah menunjukan seberapa kompeten nya saya untuk memenangkan perlombaan ini? jawaban nya cukup simpel, kalau ada juara 1 kenapa harus mau untuk disisihkan :)
Ini adalah malam ke 22 dalam bulan maret, dimana saya menaruh harapan akan impian yang akan saya raih pada saat usia saya masuk ke 30 tahun. Lantas apa hubungan Judul dengan Usia 30tahun? karena dimana usia tersebut merupakan usia kematangan seseorang diuji dalam segala sikap dan tindakan sebagai seorang yang berumur dan sudah dewasa, pergerakan yang stabil dengan diikuti oleh emosi yang stabil pun akan membawa usia ini meraih usia gemilang saat akan memasuki tahap lepas landas menjadi seorang wanita.
Awal kelahiran angka 3 dimulai ketika saya menapaki diri saya menjadi seorang ibu yang sudah cukup mapan. Mempunyai sebuah keluarga kecil yang bahagia adalah impian setiap wanita, berharap saat usia menginjak kepala 3 saya sudah mempunyai 2anak kembar :D dengan suami dambaan yang saya sudah kenal sejak bertahun-tahun lamanya. Dengan pekerjaan saya yang sudah cukup mapan mungkin saya akan membangun sebuah sanggar seni ataupun sanggar untuk pendidikan, berharap pekerjaan nantinya yang entah menjadi seorang desainer ternama sekelas chloe dao atau yang lokal sekalipun tante anne avantie, mungkin menjadi seorang analis kebijakan pemerintah dengan segudang kesibukan dalam mengkritisi atau membuat kebijakan baru, atau mungkin saja bisa menjadi seorang guru di pedalaman, mungkin bisa bergabung dengan sejumlah LSM Internasional sekelas UNICEF, WHO atau WWF, bahkan mungkin saja pekerjaan saya tidak dapat ditebak, yaitu menjadi seorang penari bahkan seorang ahli seni.
Menjadi salah seorang anggota dalam NGO adalah impian terbesar saya. Kenapa begitu tertarik dalam bidang ini? Jawaban nya simpel aja, karena ingin menjadi berguna untuk orang lain tanpa harus menjadi seorang yang besar dan mempunyai kekuasaan.
Berperan serta dalam membangun pendidikan yang merata adalah fokus utama, karena dengan pendidikan, kebodohan pun akan berkurang, dengan pendidikan, masyarakat pun tidak perlu lagi harus dibodohi untuk mengerti tata cara berdagang atau sekedar menandatangani sebuah petisi atau surat wasiat, dengan pendidikan pun masyarakat didik untuk bisa berfikir secara rasional dan mengedepankan fakta bukan hanya sekedar desas desus atau mitos belaka, dan yang terakhir dan menjadi pengharapan adalah dengan pendidikan, diharapkan mampu untuk menanggulangi segala bentuk kemiskinan.
Mungkin dalam banyak kasus, ketika mendaftar NGO hal tersulit adalah komunikasi, karena hampir sebagian besar, dalam NGO Internasional, peserta yang mendaftarkan dirinya, paling tidak harus mampu berbahasa asing terutama inggris baik secara lisan ataupun tulisan. Sedangkan, bahasa inggris di Indonesia sendiri bukan merupakan bahasa pengantar, karena di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dan hampir setiap daerah cenderung membawa identitas budayanya dengan menggunakan bahasa Ibu atau yang lazim disebut dengan mother tongue, mengakibatkan mempelajari bahasa asing merupakan menjadi kendala.
Alternatif atau solusi yang ditawarkan pun beragam, ada yang menggunakan jasa mengundang private teacher dalam melatih bahasa inggris, ataupun mengikuti kursus pelatihan yang sudah banyak berkembang, salah satunya adalah belajar bahasa inggris di EF. Untuk informasi lebih lengkapnya, teman-teman bisa mengakses ke situs terkait www.englishfirst.co.id
Hal terakhir dalam ajang ini, adalah menunjukan seberapa kompeten nya saya untuk memenangkan perlombaan ini? jawaban nya cukup simpel, kalau ada juara 1 kenapa harus mau untuk disisihkan :)
Langganan:
Postingan (Atom)